Aku pernah patah hati dengan hebat, bahkan itu mengubah
caraku bagaimana mamandang cinta. Aku memberinya seluruh perhatianku, aku
memberinya doa-doa baik. Aku memberinya percaya. Aku memberinya banyak waktuku.
Aku memberinya kesungguhanku.
Aku mencintainya dengan sangat baik, begitu
hati-hati.
Tidak sekalipun aku berkeinginan menyakitinya, mengingkari
janji-janji kuuapkan kepadanya. Demi apapun, aku mencintanya seluruhnya.
Waktu berjalan berlahan lahan, semua hal sudah kita jalani
bersama, kulewati semuanya. Menangis, tertawa,, kecewa bahkan terluka, semuanya
ada diantara kita.
Namun entah apa yang menjadi salahku sampai akhrinya cinta
yang kuberi doa melukai aku dengan
begitu hebatnya.
Ia pergi tanpa alasan
Waktu itu dia hanya mengatakan, dia mencari dunia selain
aku.
Waktu itu dia hanya mengatakan, aku tak membuatnya berhenti
mencari.
Waktu itu dia hanya mengatakan, aku bukan menjadi
satu-satunya dihatinya.
Hal yang paling menyakitkan bagiku adalah aku mencintai
seseorang yang pernah mengatakan dia mencintaiku. Tapi kenyataannya, tidak
pernah sedikit pun aku ada didalam hatinya. Selama aku hidup dalam kebohongan
kebohongannya. Dan yang menyedihkan aku memercayai semuanya tanpa sedikitpun
rasa curiga.
Itu pada hati terhebatku
Patah hati yang mengubah cara aku memandang cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar