Sabtu, 14 Januari 2017

Sabar, Namanya juga kehidupan.

Oh dear, hidup ini tidak seperti novel, yang kalau halaman sekarang terasa sesak, sedih, menyakitkan, penuh masalah, maka dengan bersabar membaca 10, 20 halaman berikutnya semua selesai, berubah jadi membahagiakan. Apalagi seperti film, yang cukup beberapa menit berubah jadi happy ending.
Di kehidupan nyata, kita bahkan perlu 10, 20 hari, bulan, bahkan tahun harus terus bersabar agar semua selesai, berubah jadi membahagiakan. Karena itulah, menjadi dewasa oleh kehidupan, memiliki pemahaman baik karena proses kehidupan, akan menjadikan seseorang lebih kuat dan lebih kuat lagi.
Hidup ini bagai roda, kadang kita di atas, semua terasa mudah, kadang kita di bawah, semua terasa sulit, dipergilirkan, satu sama lain sungguh dipergilirkan.
Itulah kenapa kita tidak harus sombong, menyakiti saudara sendiri, merendahkan teman saat posisi kita di atas, karena besok lusa, boleh jadi kitalah dalam posisi susah, sulit, dan harus meminta pertolongan kepada orang yang pernah kita sakiti.
Maka, berbahagialah orang2 yang memahami hal ini, dan mampu menjaga dirinya dari perbuatan tersebut. Dan sungguh, lebih berbahagia lagi orang2 yang sudah pernah disakiti, direndahkan, tapi tetap memilih untuk membalas orang yang menyakitinya dengan penuh kebaikan, tak kurang walau semili ketulusan dalam hatinya.
“Kau tahu, Nak, sepotong intan terbaik dihasilkan dari dua hal, yaitu, suhu dan tekanan yang tinggi di perut bumi. Semakin tinggi suhu yang diterimanya, semakin tinggi tekanan yang diperolehnya, maka jika dia bisa bertahan, tidak hancur, dia justeru berubah menjadi intan yang berkilau tiada tara. Keras. Kokoh. Mahal harganya. 
“Sama halnya dengan kehidupan, seluruh kejadian menyakitkan yang kita alami, semakin dalam dan menyedihkan rasannya, jika kita bisa bertahan, tidak hancur, maka kita akan tumbuh menjadi seseorang berkarakter laksana intan. Keras. Kokoh.”
Kita tidak akan pernah bisa disakiti oleh siapapun, jika kita tidak mengizinkannya menyakiti. Orang2 bicara jahat tentang kita, silahkan, kita bisa melaju terus tanpa tersakiti. Orang2 menzalimi kita, silahkan, kita bisa berdiri kokoh tanpa tersakiti. Simpel, karena kita tidak mengizinkannya mengotori hati dan kepala kita.
Belajarlah dari kebijakan alam, lihatlah lautan luas, ada perahu melintas di atasnya. Kenapa perahu itu tidak terbalik? Karena air banyak di sekitarnya tidak dizinkan masuk ke dalamnya. Coba saja kalau dibiarkan masuk, bahkan hanya lubang kecil, merembes pelan, tetap terbalik perahunya. Perahu itu bisa melaju di tengah lautan sepanjang air tdk masuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar